Wednesday, October 15, 2014

Hakikat Etika Politik (Pohon Etika)

pohon etika benoit girardin
Keadilan Sebagai Batang Utama Pohon Etika 

Keadilan adalah jantung dari politik dan etika politik. Keadilan dapat mencakup beberapa arti: 
a. Kesetaraan, akses yang sama terhadap sumber daya, informasi, pengaruh atau kemampuan.
b. Distribusi yang adil seperti kekayaan publik, aset, jasa dll 
c. Aturan yang sama untuk semua orang, tidak memihak 
d. Proporsi yang adil antara tingkat kejahatan dan hukumannya 
e. Kepatuhan terhadap hukum

Selama berabad-abad, sekolah filsafat berpendapat apakah baik, benar, adil atau manfaat harus dilihat sebagai kepala dari politik - tujuan utamanya. Bahkan, keadilan politik harus membayar upeti kepada masing-masing dan membuktikan dirinya inklusif. Keadilan harus mengakomodasi beberapa bagian dari kemurahan hati. Sebuah tit-for-tat politik yang didorong oleh balas dendam tidak akan menimbulkan simpati dan perkembangan yang berkelanjutan.   

Keadilan tidak pernah sempurna, dan peradilan tidak pernah sepenuhnya independen. Namun demikian tingkat keadilan yang wajar bekerja seperti semen, mengikat masyarakat bersama-sama.
keadilan etika politik
Keadilan, atau keadilan yang dirasakan, memelihara kepercayaan masyarakat menjadi wewenang dan kekuasaan politik mengikat warga negara satu sama lain, karena mereka merasa bahwa aturan hukum yang sama akan berlaku untuk semua. Dengan tidak adanya keadilan minimal, masyarakat bisa berantakan secara "fisik" atau "moral". Penghormatan dan penghargaan hilang. Kepercayaan telah lenyap. Tujuan bersama yang ditumbangkan oleh kepentingan tertentu dan pribadi. Di saat itulah masyarakat dekat dengan kesesakan dan kematian. 

Pemenang Hadiah Nobel dari India, Amartya Sen, dia menganjurkan dimensi keadilan yang berfokus pada penanganan ketidakadilan sehari-hari dan mendorong kebebasan setiap- orang untuk memilih hidupnya sendiri. Orang mungkin dapat mentoleransi beberapa kegagalan atau kesalahan hukum, tetapi orang tidak pernah akan percaya pada kekuatan politik yang mempromosikan kesewenang-wenangan yang sistematis dan bebas dari hukum, kekejaman, atau hak istimewa yang berlebihan. 

Pohon Etika
pohon etika benoit girardin

Nilai adalah prinsip masing-masing orang yang tidak siap untuk berkompromi. Selanjutnya "nilai-nilai" membuat refleksi konseptual dalam etika politik yang lebih terbuka untuk teori permainan dan keputusan, preferensi, dari motivasi, investasi dan, manajemen konflik.
Dalam etika politik ada 6 (enam) kelompok nilai-nilai pokok atau yang disebut dengan “The ethical hexagon – six clusters of cardinal values” yaitu:

1. Identity and diversity 
Kemampuan menjaga identitas diri/bangsa sekaligus menjaga keberagaman yang ada didalam negara/bangsa tersebut.

2. Peace and security (along with liberty)
Penting untuk menjaga perdamaian domestik dan internasional sembari menjaga dan menciptakan keamanan yang hidup dalam kebebasan masyarakat.

3. Freedom and responsibility
Kebebasan harus diberikan namun kebebasan tersebut harus dibarengi dengan tanggung jawab atas tindakan dari kebebasannya tersebut.

4. Equity and the rule of law
Kesetaraan dan penegakan hukum harus berjalan berdampingan, terutama dalam penegakan hukum harus terjadi kesetaraan tidak memihak pihak tertentu.

5. Solidarity without dependency
Harus ada solidaritas antara kaum minoritas dan mayoritas, tidak boleh tercipta solidaritas yang memunculkan ketergantungan kepada salah satu pihak.

6. Sustainability versus productivity
Keberlanjutan ekosistem dan sumber daya alam harus terjaga dari upaya mengejar produktifitas ekonomi semata. 

Baca juga Tiga Faktor Mendasar dalam Etika Politik

Sumber Benoit Girardin. 2012. “Globethics.net Focus 5 BenoĆ®t Girardin, Ethics in Politics”. Genewa: Globethics.Net.

No comments:

Post a Comment